Beberapa
minggu lalu, gue diajar sama tentor yang berinisial “IS”. Dia lulusan sastra Indonesia.
Dan saat itu dia bercerita tentang suatu kejadian nyata yang pastinya menimpa
seseorang, tapi gue juga gatau itu pengalaman dia sendiri atau temennya.
Jadi
gini ceritanya. Ada dua orang yang telah menjalin pertemanan lumayan lama,
sampe sampe mereka kuliah di satu universitas yang sama dan satu jurusan pula. Nama
mereka adalah Lia dan Lala (nama disamarkan). Dan diantara keduanya terdapat
perbedaan yang mencolok. Jadi si Lia itu orangnya tomboy, cuek, dan jayus. Sedangkan
si Lala dia itu orangnya pinter, baik, dan perhatian. Nah pada suatu hari Lala mendengar
pengumuman kalo besok akan diadakan kuis. Mendengar pengumuman itu, Lala segera
mencari Lia untuk memberitau kabar itu, setelah bertemu dengan Lia, Lala segera
menyampaikan pengumuman itu. “eh Li, besok ada kuis loh” “wah harus belajar nih”
“gimana kalo kita belajar bareng aja?” “boleh juga tuh, kapan?” “siang ini kamu
bisa nggak?” “kalo siang ini aku nggak bisa La, ada pertandingan basket, gimana
kalo nanti malem aja jam 9?” “oh yaudah, ketemu di perpustakaan ya” “okesip”. Dan
setelah mereka mengatur janji, mereka berpisah arah. Saat waktu telah
menunjukkan jam 9 malem, Lala pun segera menuju ke perpustakaan, saat tiba, keadaan
perpustakaan lumayan sepi kemudian Lala mendapatkan Lia di sudut perpustakaan dan
Lala pun segera menghampiri Lia (bisa dibayangin perpustakaannya itu lesehan). “hy
Li, nunggunya udah lama ya?” “eh Lala, enggak kok gue juga baru dateng” “yaudah
langsung belajar aja yuk” “eh entar dulu deh, gue punya cerita lucu nih,
dengerin dulu sebentar aja” “oh yaudah cerita aja”. Lala pun mendengarkan Lia
yang sudah mulai bercerita. 1 jam kemudian, diperpustakaan hanya tinggal mereka
berdua. “eh Li, mulai belajar yuk” “entar dulu La, ceritanya belum selesai,
masih ada yang lucu tanggung”. Lala pun mendengarkan kembali Lia bercerita. 1
jam kemudian. Lala mulai bosen dengan cerita Lia yang jayus, akhirnya Lala
mulai membuka buka buku dan belajar, sedangkan Lia masih tetap bercerita. Lala belajar
sembari mendengarkan Lia bercerita dengan mata yang sudah 5 watt. Saat Lala
sedang mencoret coret bukunya, pensilnya tidak sengaja terjatuh ke bawah kolong
meja, dengan mata yang sayu Lala mengambil pensilnya yang jatuh. Saat Lala
ingin mengangkat kepalanya yang masih dibawah kolong meja, tidak sengaja
kepalanya terbentur meja, Lala pun kaget, melebarkan matanya yang tadinya sudah
5 watt, dan sedikit berteriak “awww sakit”. Saat itu kepala Lala masih berada dikolong
meja dan dia melihat kearah dimana Lia duduk, saat itu juga, Lala pun bungkam,
membisu, panik, gemetar dalam hati Lala berkata “Lia nggak napak?” dengan
keraguan Lala pun mengangkat kepalanya dan Lala tidak berani untuk menatap ke
arah Lia. Lala hanya memandangi bukunya dengan perasaan yang campur aduk. Dan Lian
pun masih tetap dengan ceritanya yang jayus. Dengan perasaan panik, Lala pun
memberanikan diri untuk baranjak meninggalkan tempat itu dan meninggalkan Lia
yang masih bercerita. Saat Lala berjalan mendekati pintu perpustakaan, Lala
dikagetkan dengan suara Lia dibelakang “eh La, mau kemana?” “emm.. itu mau ke
kamar udah ngantuk” “udah ngantuk apa udah tau?”. Saat Lala mendengar kata kata
Lia, Lala pun berteriak dan segera berlari dengan secepat cepatnya. Sesampainya
dikamar, Lala mendapatkan Lia yang tertidur nyenyak di ranjangnya. Dan ternyata
Lia lupa kalau ada janji dengan Lala diperpustakaan tadi malam. Lalu siapakah
yang ditemui Lala diperpustakaan semalam?
Hmmm,
ceritanya kok rada horror ya?
Mungkin
ini cerita udah banyak yang tau, dan udah banyak versinya, jadi maap maap aja
kalo ini cerita nggak sama persis sama aslinya, namanya juga story telling.
Sampe
sekarang kata “udah ngantuk apa udah tau” masih terngiang dibenak gue.#inipenting